I.
Judul
Praktik kum :
Analisis Kualitatif
Protein
II.
Tempat
Praktikkum :
Laboratorium Kimia
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar
III.
Hari,
tanggal :
15 Maret 2013
IV.
Tujuan
Praktikkum :
1. Mahasiswa
dapat mengetahui metode yang digunakan dalam analisa kualitatif protein.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui tingkat kandungan protein terbanyak pada sampel.
3. Mahasiswa
dapat membandingkan kandungan protein dalam masing-masing sampel.
4. Mahasiswa
dapat mengetahui sampel protein yang paling reaktif terhadap berbagai macam
test kualitatif protein
5. Mahasiswa
dapat mengetahui test kualitatif protein yang paling universal
V.
Prinsip :
1. Test
Xanthoprotein
Pada test ini protein ditambahkan HNO3 pekat,
akan terbentuk endapan putih yang merupakan senyawa polinitro dan bila didinginkan
kemudian ditambah NaOH 10% akan memberi warna orange
2. Test
Biuret
Pada test ini protein
dengan larutan CuSO4 encer akan membentuk senyawa kompleks dalam
suasana alkalis , dan akan membentuk warna ungu.
3. Test
Ninhydrin
Pada test ini protein
dengan larutan nihydrin dalam suasana panas akan memberi warna biru.
4. Pengendapan
Protein
Pada test ini protein
akan mengalami pengendapan bila ditambahkan dengan TCA (Tri Chlor Acid) dan
asam pikrat
VI.
Dasar
Teori
Protein merupakan zat gizi yang sangat
penting, karena disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan zat pengatur,
protein juga merupakan sumber nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak maupun
karbohidrat.
Bila protein dihidrolisa oleh asam,
alkali , maupun enzim, maka akan dihasilkan asam-asam amino. Sifat-sifat
fisikokimia setiap protein tidak sama, bergantung pada jumlah dan jenis asam
amino penyusunnya.
Berdasarkan sifat fisikokimia protein,
maka dapat dilakukan berbagai macam test kualitatif diantaranya adalah test
xanthoprotein, biuret, dan presipitasi protein oleh logam dan alkaloid. Test
xanthoprotein hanya dapat ditunjukkan pada jenis protein yang mengandung gugus
fenil (C6H5). Gugus ini bila bereaksi dengan asam nitrat
(HNO3) akan membentuk suatu senyawa polinitron. Test ini positif
terhadap tirosin dan triptofan, tetapi terhadap fenil alanin tidak memberi
reaksi. Test xanthoprotein tidak di anjurkan untuk menganalisis adanya protein
pada urine, karena warna akhir test kuning orange.
Test Biuret merupakan test yang berlaku
umum untuk semua jenis protein (polipeptida). Warna ungu yang terbentuk diduga
berasal dari kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus aminadan
karboksil dari ikatan peptide dalam larutan basa. Presipitasi protein dapat
dilakukan dengan jalan menambahkan
1. Garam
dari logam berat misalnya HgCl2,AgNO3, CuSO4,
(CH3COO)2Pb, dan lain-lain
2. Beberapa
jenis asam (reagen alkaloid) seperti : asam pikrat , asam fosfungstat, asam
tanat , asam trikloro asetat (TCA), dan lain-lain.
3. Garam
pekat misalnya ammonium sulfat, natrium sulfat, natrium klorida, dan lain-lain.
4. Etanol
dan Methanol.
Komposisi asam amino suatu protein ,
secara kualitatif dapat ditentukan dengan kecepatan rambat masing-masing asam
amino pada pembuluh kapiler. Sebagaimana kita ketahui asam amino mempunyai
berat jenis berbeda-beda sesuai dengan komposisi unsur-unsur penyusunnya.
Perbedaan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan kecepatan kecepatan rambat tersebut.
VII.
Persamaan
Reaksi
1. Test Xantoprotein
Asam
amino + asam nitrat à
endapan putih à kuning
Senyawa
nitro terionisasi à
jingga / orange

2. Test Biuret
Cu2+
(pereaksi biuret) polipeptida (p) à biru—ungu (+)
CuSO4.5H2O
+ 2NaOH Cu(OH)2 + Na2SO4 +5H2O
3. Test ninhydrin
Asam
amino + ninhydrin senyawa komplek (biru)

4. Pengendapan Protein
Asam
Amino + Asam Pikrat à endapan
Asam
Amino + TCA à endapan
VIII.
Alat
dan Bahan
1. Alat
Ø Tabung
reaksi
Ø Rak
tabung
Ø Gelas
beker
Ø Pipet
tetes
Ø Gelas
ukur 10 ml
Ø Panci
Ø Kompor
Ø Corong
Ø Kapas
Ø Penangas
Air
2. Bahan
Ø Sampel
Protein (Kaldu Ayam)
Ø Larutan
HNO3 pekat
Ø Larutan
NaOH 10%
Ø Larutan
CuSO4
Ø Larutan
Ninhydrin 0,5%
Ø Larutan
TCA
Ø Larutan
Asam Pikrat
Ø Aquades
Ø Air
IX.
Prosedur
Kerja
1. Menyiapkan
sampel, langkah- langkah
Ø Memotong daging ayam ± 125 gram
Ø Merebusnya
dengan air sebanyak 3 gelas selama ± 30 menit
Ø Sampel
Kaldu ayam siap untuk digunakan.
2. Memasuki
ruangan laboratorium menggunakan pakaian laboratorium lengkap.
3. Mencuci
dan Membersihkan alat alat yang akan digunakan.
4. Membuat
reagen untuk test kualitatif protein
5. Melakukan
test kualitatif protein , seperti :
Test Xanthoprotein :
Ø Mengambil
3 ml sampel, dan memasukan ke dalam tabung reaksi
Ø Menambahkan
1 ml HNO3 pekat , timbul endapan putih, kemudian panaskan di atas
penangas akan terbentuk warna kuning, diinginkan.
Ø Setelah
ditambahkan NaOH secara perlahan-lahan, akan terjadi warna oranye.
Test Biuret
Ø Mengambil
1 ml sempel dan memasukan pada tabung reaksi
Ø Menambahkan
2 ml larutan CuSO4
Ø Menambahkan
perlahan-lahan 2 ml NaOH 10%, mengamati warna yang terjadi.
Test
Ninhydrin
Ø Mengambil
5 ml sampel dan memasukan ke dalam tabung reaksi.
Ø Menambahkan
larutan nihydrin 0,5% sebanyak 0,5 ml
Ø Memanaskan
di atas penangas air yang mendidih
Ø Mendinginkan
dan mengamati warna yang terjadi
Pengendapan
Protein
Ø Mengambil
2 ml larutan sempel dan memasukkan ke dalam tabung reaksi
Ø Memasukkan
asam pikrat jenuh tetes demi tetes ke dalam tabung reaksi sampai membentuk
endapan
Ø Mengulangi
percobaan dengan menggunakan TCA 5 %
Ø Mengamati
yang terjadi
6. Mencatat
hasil praktikum dan membandingkan dengan sampel yang lainnya
7. Membersihkan
dan mencuci alat yang dipakai praktikkum.
X.
Hasil
Pengamatan
Jenis Sampel
|
Jenis
test
|
|||||||||
Xantho
protein
|
Biuret
|
Nihydrin
|
Pengendapan
|
|||||||
TCA
|
Asam
Pikrat
|
|||||||||
UJI
1
|
UJI
2
|
UJI
1
|
UJI
2
|
UJI
1
|
UJI
2
|
UJI
1
|
UJI
2
|
UJI
1
|
UJI
2
|
|
Kaldu daging Sapi
|
-
|
-
|
+
|
+
|
++
|
++
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Kaldu Ikan Mujair
|
+
|
+
|
++
|
++
|
++
|
+
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Kuning telur
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
Kaldu Ikan tongkol
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
Putih telur
|
+++
|
+++
|
+++
|
+++
|
+++
|
+++
|
+++
|
+++
|
+++
|
+++
|
Kaldu ikan lele
|
-
|
-
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
++
|
Kaldu daging ayam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
+
|
Hasil Test/Uji Kaldu Ayam
1.
Test
Xanthoprotein
Penggunaan
Larutan NaOH
Percobaan
|
Penggunaan
NaOH
|
Hasil
|
Uji
I
|
55
tetes
|
(
- ) Negatif
|
Uji
II
|
60
tetes
|
(
- ) Negatif
|
2.
Test
Biuret
Hasil setelah di
teteskan secara perlahan sebanyak 2 ml NaOh 10%
Percobaan
|
Penggunaan
NaOH 10%
|
Hasil
|
Uji
I
|
2
ml
|
(
- ) Negatif
|
Uji
II
|
2
ml
|
(
- ) Negatif
|
3.
Test
Ninhydrin
Hasil setelah
didinginkan(perubahan warna yang terjadi)
Percobaan
|
Hasil
|
Warna
|
Uji
I
|
(
+ ) Positif 1
|
Ungu
|
Uji
II
|
(
+ ) Positif 1
|
Ungu
|
4.
Test
Pengendapan Protein
a. Penggunaan
Asam Pikrat hingga terbentuk endapan
Percobaan
|
Penggunaan
Asam Pikrat
|
Hasil
|
Uji
I
|
75
tetes
|
(
+ ) Positif 1
|
Uji
II
|
73
tetes
|
(
+ ) Positif 1
|
b. Penggunaan
TCA ( Tri Chlor Acid ) hingga terbentuk endapan
Percobaan
|
Penggunaan
Asam Pikrat
|
Hasil
|
Uji
I
|
60
tetes
|
(
- ) Negatif
|
Uji
II
|
68
tetes
|
(
- ) Negatif
|
Hasil
Praktikkum :
Kaldu Daging Ayam

Sampel (Kaldu Ayam) Biuret
( - ) Nihydrin ( + )


Pengendapan
Pengendapan Xanthoprotein
(- )
Asam
Pikrat (+) TCA (-)

Perbandingan hasil test Putih Telur(kiri) dengan
Kaldu Ayam (kanan)
XI.
Pembahasan
1.
Test Xanthoprotein
Test xanthoprotein
ditunjukkan pada jenis protein yang mengandung gugus fenil (C6H5).
Gugus ini bila bereaksi dengan asam nitrat (HNO3) akan membentuk
suatu senyawa polinitron. Test ini positif terhadap asam amino tirosin dan
triptofan. Pada Praktikum ini yang
menunjukkan positif jika terjadi perubahan warna menjadi orange. Pada praktikum ini sampel yang menghasilkan hasil positif
seperti Kaldu Ikan mujair, Putih telur
dan Kuning telur. Sedangkan yang menghasilkan hasil negative seperti Kaldu
daging sapi, Kaldu Ikan Tongkol, Kaldu Ikan Lele, Kaldu Daging Ayam.
2.
Test Biuret
Test biuret adalah suatu peptida yang mempunyai dua buah
ikatan peptida atau lebih, dapat beraksi dengan ion Cu2+ dalam
suasana basa dan menghasilkan senyawa komplek yang berwarna biru ungu. Penambahan NaOH berfungsi agar larutan protein menjadi
alkalis. Warna ungu timbul karena adanya reaksi antara protein dan Cu2+
dalam suasana alkali. Pada Praktikkum ini yang menunjukkan hasil positif
seperti Kaldu Ikan Mujair, Putih Telur , Kuning Telur, Kaldu Daging Sapi, Kaldu
ikan Lele. Sedangkan yang menghasilkan hasil negative Kaldu Ikan tongkol dan
Kaldu Daging Ayam.
3.
Test Nihydrin
Uji Ninhydrin dilakukan pada protein dan asam amino yang
mengandung α amino bebas dan sedikitnya satu gugus karboksil akan menghasilkan
reaksi spesifik dengan reagen Ninhydrin. Apabila ninhydrin dipanaskan bersama
asam amino, maka akan terbentuk kompleks berwarna ungu. Kompleks berwarna ungu
dihasilkan dari reaksi ninhydrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin
dan ammonia. Asam amino yang menghasilkan reaksi spesifik pada reagen nihydrin
seperti Asam-asam alanin, valin, glisin,
triptofan, tirosin, asam glutamat, glutamin, dan arginin. Asam-asam amino
tersebut mengandung satu gugus karboksil dan α amino bebas bebas pada
strukturnya. Pada praktikum ini semua sampel menunjukkan hasil positif. Untuk sampel putih telur dihasilkan uji
positif yang paling banyak (positif 3) jika dibandingkan dengan sampel yang
lainnya karena protein pada putih telur (albumin) mengandung asam-asam amino
yang memiliki gugus karboksil dan α amino bebas.
4.
Pengendapan
a.
Asam
Pikrat
Pada uji pengendapan dengan asam pikrat, 2 ml larutan sampel
dimasukan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi asam pikrat, sampai membentuk
endapan. Pada pengendapan protein dengan asam pikrat sampel yang menunjukkan
hasil positif adalah Kaldu ikan mujair, Kuning Telur, Kaldu ikan tongkol, Putih
telur, Kaldu Ikan Lele, Kaldu Ayam. Sedangkan Sampel yang menunjukkan hasil
negative adalah kaldu sapi.
b.
TCA
Pada uji pengendapan dengan TCA sama halnya dengan melakukan
uji pengendapan menggunakan asam pikrat, hanya saja asam pikrat tersebut
diganti dengan TCA. Sampel yang menunjukkan hasil positif adalah Kaldu ikan
mujair, Kuning telur, Putih telur, Kaldu ikan Lele. Sedangakn yang menunjukkan
hasil negative Kaldu Ayam, Kaldu Ikan tongkol, Kaldu Sapi.
Pada sampel kami (kaldu ayam) menunjukkan hasil negative
pada test xanthoprotein, test biuret, Pengendapan protein dengan TCA. Ini
mungkin dikarenakan kemungkinan kadar protein pada sampel sangat kecil.
Kemungkinan disebabkan pada saat pembuatan kaldu ayam volume air terlalu
berlebih sehingga kadar protein pada kaldu tersedut sangat kecil.
Uji protein yang memiliki tingkat kandungan protein tinggi
adalah putih telur dan setelah iyu adalah kuning telur. Setelah putih telur dan
kuning telur adalah kaldu ikan mujair karena memberikan tanda positif 2 pada
uji biuret dan ninhydrin sedangkan pada uji xantroprotein , Pengendapan protein
TCA, dan Pengendapan Protein asam pikrat menghasilkan tanda positif 1. Kaldu lele memiliki tingkat
kandungan protein ke 4 karena memberikan tanda positf 2 pada uji biuret,
ninhydrin, Pengendapan protein TCA, dan Pengendapan Protein dan menghasilkan
tanda negatif pada uji xantroprotein. Kaldu sapi memiliki tingkat kandungan
protein ke 5 karena menghasilkan tanda positif 2 pada uji ninhydrin, positif 1
pada uji biuret dan tanda negatif pada uji xantroprotein, Pengendapan protein TCA, dan Pengendapan Protein asam
pikrat. Sedangkan uji protein pada kaldu ayam dan ikan tongkol
memiliki hasil yang sama pada tes protein yaitu menghasilkan tanda positif 1
pada uji ninhydrin dan P.protein asam pikrat dan memberikan
hasil negatif pada uji xantroprotein, biuret dan P.protein TCA.
Hasil diatas merupakan uji analisis kualitatif pada protein
dimana, suatu
proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa kimia dalam suatu
larutan/sampel yang tidak diketahui . Kemungkinan kesalahan pada analisis
kualitatif protein ini mungkin terjadi pada pratikum ini. Kesalahan ini terjadi
kemungkinan karena kesalahan pada mereaksikan larutan, kesalahan pada
saat pemanasan larutan,
kesalahan pada saat pengukuran larutan dan Kesalahan pada saat pengamatan warna. Selain itu juga karena kesalahan
dalam pembuatan sampel misalnya pada pembuatan kaldu daging/ikan dimana waktu
pembuatan kaldu airnya terlalu banyak, daging/ikan isinya tidak dicincang agar
protein yang terkandung keluar. Hal ini dapat di sebabkan karena pada
daging/ikan tidak hanya mengandung protein tetapi juga mengandung lemak d. Pada
waktu perebusan daging/ikan yang tidak bersih dapat mengeluarkan lemak selain
protein , karena hal inilah ada beberapa sampel daging/ikan yang menghasilkan
hasil negatife pada uji protein ini.
XII.
Kesimpulan
1. Metode yang di pakai dalam analisis kualitatif
protein adalah xantroprotein, biuret, ninhydrin dan pengendapan protein dengan
TCA/asam pikrat.
2. Test
Xantroprotein positif terhadap asam amino tirosin dan triptofan pada akhir test
akan berwarna orange
3. Test
Biuret menunjukkan positif jika
peptida yang mempunyai dua buah ikatan peptida atau lebih, dapat beraksi dengan
ion Cu2+ dalam suasana basa dan menghasilkan senyawa komplek yang
berwarna biru ungu.
4. Uji Ninhydrin akan menunjukkan positif pada protein dan
asam amino yang mengandung α amino bebas dan sedikitnya satu gugus karboksil
akan menghasilkan reaksi spesifik dengan reagen Ninhydrin. Pada akhir test
berwarna biru ke unguan
5. Pada test pengendapan protein akan
positif jika sampel mengalami pengendpan setelah dimasukkan asam pikrat ataupun
TCA
6. Analisis kualitatif protein pada sampel yang
menghasilkan tanda positif pada semua uji protein adalah putih telur dan kuning
telur.
7. Putih Telur merupakan sampel yang
paling reaktif terhadap test kualitatif protein.
8. Test yang paling universal adalah
test nihydrin karena semua sampel menunjukkan hasil positif. Meskipun sebenarnya
test yang paling universal adalah biuret
9. Uji protein yang memiliki tingkat
kandungan protein tinggi setelah putih telur dan kuning telur adalah kaldu ikan
mujair karena memberikan tanda positif 2 pada uji biuret dan ninhydrin
sedangkan pada uji xantroprotein , P. protein TCA, dan P. Protein asam pikrat
menghasilkan tanda positif 1
10. Kaldu lele memiliki tingkat
kandungan protein ke 4 karena memberikan tanda positf 2 pada uji biuret,
ninhydrin, Pengendapan protein TCA, dan Pengendapan Protein asam pikrat dan
menghasilkan tanda negatif pada uji xantroprotein.
11. Kaldu sapi memiliki tingkat
kandungan protein ke 5 karena menghasilkan tanda positif 2 pada uji ninhydrin,
positif 1 pada uji biuret dan tanda negatif pada uji xantroprotein, P. protein
TCA, dan P. Protein asam pikrat.
12. Uji protein pada kaldu ayam dan ikan
tongkol memiliki hasil yang sama pada tes protein yaitu menghasilkan tanda
positif 1 pada uji ninhydrin dan P.protein asam pikrat
dan memberikan hasil negatif pada uji xantroprotein, biuret dan Pengendapan protein
TCA
13. Kesalahan
yang mungkin terjadi pada praktikkum ini adalah
kesalahan pada mereaksikan larutan, kesalahan pada saat pemanasan larutan, kesalahan pada
saat pengukuran larutan
dan Kesalahan pada saat pengamatan warna. Selain itu juga karena kesalahan dalam pembuatan sampel.
Daftar Pustaka
Agustini,
Putu, dkk.2010.Penuntun Praktikum Kimia
Makanan. Denpasar : Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar.
Rismaka.2009.Uji Kualitatif Protein dan Asam Amino.
Tersedia online :
Refhy.
2012. Analisa Kualitatif Protein.
Tersedia online :http://refhy-nutrition.blogspot.com/2012/11/analisa-kualitatif-protein.html
Denpasar. 01 April 2013
Penanggung
Jawab
I
Wayan Bayu Sukma
NIM
: P07131012042
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking